MEDAN — Gelombang dukungan untuk Bupati Baharuddin Siagian imbas dari aksi demo GEBRAKSU dinilai bermuatan politis, temuan BPK sudah ditindaklanjuti sesuai aturan.
Di tengah maraknya isu miring yang mencoba meruntuhkan citra Bupati Batubara, Baharuddin Siagian, dukungan moral dari tokoh-tokoh masyarakat dan aktivis lintas organisasi semakin menguat. Mereka menilai aksi demo yang dilakukan Gerakan Berantas Korupsi Sumatera Utara (GEBRAKSU) bukan saja tidak relevan, tetapi juga sarat dengan aroma politis yang kental.
Demo tersebut menyeret nama Baharuddin terkait temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ketika dirinya menjabat Kadispora Sumatera Utara. Namun faktanya, seluruh rekomendasi BPK telah dilaksanakan dan kelebihan pembayaran telah dikembalikan ke kas negara sesuai prosedur.
Ketua Barisan Rakyat Pemerhati Korupsi (BARAPAKSI), Otti Batubara, menyebut bahwa aksi GEBRAKSU tidak mencerminkan perjuangan pemberantasan korupsi yang murni.
“Kalau kita bicara hukum, BPK itu lembaga resmi negara yang hasil auditnya menjadi dasar perbaikan administrasi. Nah, dalam kasus ini, semua rekomendasi BPK sudah ditindaklanjuti, uang yang menjadi temuan sudah dikembalikan, dan prosedurnya sudah clear. Lalu kenapa masih dipermasalahkan ?. Ini jelas ada agenda politik di baliknya,” ujarnya dengan nada tegas.
Otti mengungkapkan bahwa tindakan seperti ini hanya akan mengganggu konsentrasi kerja kepala daerah yang sedang fokus membangun.
“Pak Baharuddin tidak hanya bekerja, tapi membangun dengan hati. Jalan-jalan diperbaiki, pelayanan publik dibenahi, program pemberdayaan masyarakat dijalankan. Tapi semua itu berisiko terhambat jika ada pihak yang terus-menerus membuat kegaduhan,” tambahnya.
Dukungan juga datang dari Ketua Pergerakan Rakyat Demokrasi Bersatu (PRDB), Rahmad Dhani, yang menilai aksi GEBRAKSU hanyalah bentuk penggiringan opini publik untuk menjatuhkan nama baik Bupati.
“Yang dibawa oleh GEBRAKSU bukan hasil investigasi KPK atau kejaksaan, tapi sekadar temuan audit BPK yang sifatnya administratif. Kalau sudah dikembalikan dan dinyatakan selesai, maka tidak ada unsur pidana. Memaksakan isu ini sama saja membuang-buang energi masyarakat,” jelasnya.
Rahmad Dhani menegaskan bahwa PRDB berdiri di garis depan untuk melawan upaya-upaya politisasi seperti ini.
“Batubara butuh kedamaian politik, bukan keributan yang dibuat-buat. Kami akan selalu membela pemimpin yang bekerja dengan tulus untuk rakyatnya. Dan Pak Baharuddin, kami lihat, adalah salah satunya,” tegasnya.
Meski diguncang isu, Baharuddin Siagian tetap melanjutkan program-program strategisnya. Mulai dari pembangunan infrastruktur jalan, peningkatan layanan kesehatan gratis, pemberdayaan nelayan, hingga pembukaan lapangan kerja baru.
“Beliau itu tipe pemimpin yang tidak mudah goyah. Justru tekanan membuatnya semakin bersemangat. Kami semua yang mengenalnya tahu bahwa beliau orangnya jujur, disiplin, dan punya visi besar untuk Batubara,” ungkap Rahmad Dhani.
Baik BARAPAKSI maupun PRDB sepakat bahwa seluruh elemen masyarakat harus menghentikan polemik yang tidak berdasar dan fokus pada pembangunan.
“Drama politik seperti ini tidak akan membawa manfaat. Marilah kita bersatu, kawal pembangunan, dan dukung pemimpin yang bekerja nyata. Batubara tidak boleh dihambat oleh kepentingan pribadi segelintir orang,” kata Rahmad Dhani menutup pernyataannya.
Kini, di tengah derasnya dukungan yang mengalir, Bupati Baharuddin Siagian diyakini akan tetap kokoh memimpin, mengabaikan isu-isu yang mencoba meruntuhkan integritasnya. Sebab, kebenaran selalu menemukan jalannya, dan sejarah akan mencatat siapa yang membangun dan siapa yang hanya membuat gaduh. (-)